Delapan Ormas di Depok Tandatangani MoU untuk Jaga Ketertiban dan Cegah Premanisme

Date: 2025-05-21

Category: Kejahatan

Rangkuman Di Jakarta Timur, pada 21 Mei 2025, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengumumkan bahwa 52 posko organisasi kemasyarakatan (ormas) telah dialihfungsikan menjadi pos keamanan lingkungan dan pos pantau antitawuran. Penertiban ini merupakan upaya bersama antara kepolisian dan Pemkot untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Bekasi, dua anggota ormas ditangkap karena menempati ruko milik warga tanpa izin, setelah korban melayangkan somasi namun justru diintimidasi. Penangkapan ini terjadi pada 21 Mei 2025, dan ruko tersebut telah dikembalikan kepada pemiliknya. Sementara itu, di Depok, delapan ormas menandatangani nota kesepahaman pada 20 Mei 2025 untuk menjaga ketertiban dan mencegah premanisme, dengan dukungan dari Kapolres dan Wali Kota. Mereka berkomitmen untuk taat pada aturan dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Delapan ormas di Depok sepakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan menandatangani nota kesepahaman. Mereka berkomitmen untuk tidak terlibat dalam premanisme, yang dianggap sebagai pelanggaran aturan. Kapolres Metro Depok menekankan pentingnya pemahaman yang sama mengenai premanisme agar tidak terjadi kesalahpahaman. Wali Kota Depok berharap pertemuan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang batasan premanisme. Dandim 0508 Depok menegaskan bahwa pemberantasan premanisme bukanlah peperangan, melainkan penertiban yang harus dilakukan dengan kesadaran dari ormas itu sendiri.