Proses Hukum Dugaan Pelecehan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila ETH Harus Transparan dan Tuntas, Menurut Wamenaker

Date: 2025-05-21
Category: Korupsi
Rangkuman Dua kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan akademisi di Indonesia sedang dalam proses hukum. Pertama, seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berinisial WJ dilaporkan oleh mahasiswi pada 20 Mei 2025, setelah terduga pelaku melabrak korban saat pemeriksaan di Polda Nusa Tenggara Barat. Korban mengklaim mengalami kekerasan seksual, dan kasus ini masih dalam penyelidikan. Kedua, eks Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno (ETH), telah dipecat sejak Juli 2024 setelah dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap dua pekerja perempuan. Kasus ini juga sedang diselidiki oleh Polda Metro Jaya, dengan pihak kepolisian masih mencari keterangan dari saksi-saksi. Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan pentingnya transparansi dalam proses hukum untuk memastikan keadilan bagi korban.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dari perspektif liberal menyoroti pengalaman korban dengan empati dan penekanan pada pentingnya keadilan. Mereka menggambarkan bagaimana korban merasa terintimidasi dan tidak didukung oleh sivitas akademika, serta menekankan perlunya tindakan hukum untuk melindungi hak-hak perempuan. Frasa seperti "korban menangis" dan "intimidasi" digunakan untuk menunjukkan dampak emosional dari kejadian tersebut, serta kritik terhadap sikap yang membela pelaku. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif cenderung lebih fokus pada proses hukum dan pernyataan resmi dari pihak kepolisian. Mereka menekankan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan memberikan informasi tentang langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang. Istilah seperti "proses penyidikan" dan "masih dalam proses penyelidikan" digunakan untuk menunjukkan bahwa semua pihak harus menunggu hasil resmi sebelum menarik kesimpulan.
Related Articles
Dosen UIN Mataram Diduga Cabuli Mahasiswi, Labrak Korban Saat Diperiksa
Source: Detik
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.416567
Hoax Rate: 0.539047
Ideology Rate: 0.938282
Wamen PPPA Sambangi UP, Dengar Cerita Korban Pelecehan Rektor UP Nonaktif
Source: Detik
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.672947
Hoax Rate: 0.190831
Ideology Rate: 0.956223
Universitas Pancasila Sebut Edie Toet Sudah Dipecat Buntut Dugaan Pelecehan
Source: Detik
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.453688
Hoax Rate: 0.190738
Ideology Rate: 0.928691
Wamenaker: Korban Pelecehan Seksual Eks Rektor UP Juga Dapat Penghinaan
Source: Kompas
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.559166
Hoax Rate: 0.73065
Ideology Rate: 0.9496
Eks Rektor UP yang Diduga Lakukan Pelecehan Telah Dipecat
Source: Kompas
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.420107
Hoax Rate: 0.565609
Ideology Rate: 0.915557
Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Harus Dituntaskan, Wamenaker: Rektor Tak Bisa di Atas Hukum
Source: Kompas
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.50616
Hoax Rate: 0.61086
Ideology Rate: 0.876706
Wamenaker Desak Proses Hukum Eks Rektor UP Transparan
Source: Kompas
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.680814
Hoax Rate: 0.0925125
Ideology Rate: 0.947086
Proses Hukum Kasus Pelecehan Eks Rektor Universitas Pancasila Dipastikan Tetap Berjalan
Source: Kompas
Date: 2025-05-21
Bias Rate: 0.422154
Hoax Rate: 0.0629908
Ideology Rate: 0.541124