Skandal Kokain Terkait Presiden Prancis Macron dan Kanselir Jerman Merz Terbukti Palsu

Date: 2025-05-20
Category: Korupsi
Rangkuman Pada 10 Mei 2025, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terlihat bersama dalam sebuah kereta dalam perjalanan pulang dari Kyiv, di mana mereka melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Video yang diunggah di media sosial mengklaim bahwa Macron dan Merz terlibat dalam skandal kokain, dengan tuduhan bahwa mereka menyembunyikan narkoba di atas meja. Namun, setelah dilakukan verifikasi, benda putih yang terlihat di meja tersebut ternyata adalah tisu bekas pakai, bukan kokain. Istana Élysée menanggapi tuduhan tersebut sebagai berita palsu yang disebarkan oleh musuh-musuh Prancis, sementara narasi ini juga diperkuat oleh akun-akun yang terhubung dengan kampanye disinformasi Rusia. Peneliti komunikasi mencatat bahwa narasi ini mulai menyebar di media sosial pada 11 Mei, dengan tujuan untuk mendiskreditkan upaya diplomatik Eropa dalam mendukung Ukraina.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dari perspektif liberal menekankan bahwa tuduhan skandal kokain terhadap Presiden Prancis Macron dan pemimpin lainnya adalah bagian dari kampanye disinformasi yang diluncurkan oleh musuh-musuh Prancis. Mereka menyoroti bahwa klaim tersebut telah dibuktikan sebagai tidak benar melalui verifikasi yang menunjukkan bahwa benda putih di atas meja adalah tisu, bukan narkoba. Istana Élysée menegaskan bahwa berita palsu ini disebarkan untuk merusak reputasi pemimpin Eropa yang mendukung Ukraina. Penekanan pada pentingnya kewaspadaan terhadap manipulasi informasi menjadi sorotan utama. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif cenderung menyoroti bagaimana tuduhan tersebut muncul dari saluran media sosial pro-Rusia dan mengaitkannya dengan upaya Kremlin untuk mendiskreditkan inisiatif Eropa. Mereka mencatat bahwa juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia berusaha memperkuat narasi ini dengan menambahkan lingkaran merah di foto untuk menekankan objek yang dituduhkan. Ada penekanan pada bagaimana narasi ini menyebar di media sosial dan dampaknya terhadap diplomasi Rusia, yang dianggap telah berubah menjadi alat disinformasi.
Related Articles
Presiden Prancis Macron dan Kanselir Jerman Terlibat Skandal Kokain
Source: Tempo
Date: 2025-05-20
Bias Rate: 0.566581
Hoax Rate: 0.972778
Ideology Rate: 0.611519