Rupiah Menguat Menjadi Rp16.425 per Dolar AS di Tengah Kekhawatiran Defisit Fiskal AS dan Pernyataan Hawkish Federal Reserve

Date: 2025-05-20

Category: Finance

Rangkuman Pada hari Selasa, nilai tukar rupiah menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.425 per dolar AS di Jakarta, naik dari Rp16.434 per dolar AS sebelumnya. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan bahwa penguatan ini terjadi seiring dengan kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal Amerika Serikat. Rancangan undang-undang pemotongan pajak yang sedang dibahas di Kongres AS berpotensi menambah utang pemerintah hingga 3-5 triliun dolar AS, yang dapat mempengaruhi rating kredit AS. Meskipun ada pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve yang mendukung penguatan dolar AS, kurs rupiah diprediksi akan berkisar antara Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Rupiah diperkirakan akan menguat seiring kekhawatiran investor atas defisit fiskal AS. Artikel ini menyoroti dampak dari rancangan undang-undang pemotongan pajak yang mencakup peningkatan pengeluaran untuk penegakan hukum imigrasi dan militer, serta pemotongan untuk program sosial seperti Medicaid dan bantuan pangan. Ada penekanan pada potensi penambahan utang pemerintah AS yang dapat mencapai 3-5 triliun dolar, yang berpotensi menurunkan rating kredit AS. Pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve juga menjadi perhatian, menciptakan ketidakpastian di pasar. Dari sisi Konservatif: Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan menguat menjadi Rp16.425 per dolar AS, menunjukkan stabilitas meskipun ada kekhawatiran mengenai defisit fiskal AS. Artikel ini lebih fokus pada angka dan pergerakan nilai tukar, tanpa banyak membahas implikasi dari kebijakan fiskal atau pernyataan pejabat Federal Reserve. Ada penekanan pada penguatan dolar AS yang didukung oleh minat investor terhadap obligasi AS.