Tiga Pelaku Perampokan Minimarket di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ditangkap Setelah Menggasak Uang Rp 70 Juta dan Satu Ponsel

Date: 2025-05-19

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 15 Mei 2025, terjadi perampokan di sebuah minimarket di Tanah Abang, Jakarta Pusat, di mana pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp 70 juta dan satu unit ponsel. Aksi ini dipimpin oleh Abdul Yusup Apriyana, seorang asisten kepala toko, yang merencanakan perampokan tersebut dengan melibatkan dua rekannya, Danar Fauzan Supandi dan Tazul Arifin. Setelah mengambil uang dari brangkas, Abdul mengirim pesan kepada Danar untuk memulai aksi. Danar kemudian berpura-pura pergi ke toilet, tetapi sebenarnya menuju ke lantai dua untuk membantu Abdul. Dalam prosesnya, Danar melakukan kekerasan dan menodongkan senjata tajam kepada Abdul, mengambil uang dan ponsel. Polisi berhasil menangkap ketiga pelaku pada 17 Mei 2025 di Tasikmalaya, Jawa Barat, setelah melakukan penyelidikan yang meliputi pemeriksaan CCTV dan wawancara saksi. Ketiga pelaku kini ditahan dan dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Perampokan yang terjadi di minimarket Tanah Abang diungkap sebagai tindakan yang direncanakan oleh pegawai sendiri, yaitu asisten kepala toko. Artikel menyoroti bagaimana pelaku, Abdul Yusup Apriyana, berkolaborasi dengan rekannya untuk menciptakan situasi seolah-olah terjadi perampokan, menunjukkan adanya pengkhianatan di dalam lingkungan kerja. Penangkapan pelaku yang dilakukan oleh polisi juga ditekankan sebagai langkah positif dalam menegakkan hukum dan keamanan masyarakat. Dari sisi Konservatif: Perampokan di minimarket Tanah Abang dilaporkan sebagai tindakan kriminal yang terencana dengan baik, di mana pelaku berhasil menggasak uang Rp 70 juta dan satu unit ponsel. Artikel menekankan kecepatan dan ketepatan tindakan polisi dalam menangkap pelaku hanya dua hari setelah kejadian, serta penggunaan teknologi seperti CCTV dalam penyelidikan. Penekanan pada tindakan kriminal dan respons cepat aparat hukum menjadi fokus utama, mencerminkan kekhawatiran terhadap keamanan publik.