Kardinal Suharyo Menggambarkan Proses Pemilihan Paus sebagai Inspirasi untuk Pemilihan Pemimpin yang Bersih dan Spiritual

Date: 2025-05-19

Category: Politik

Rangkuman Pada tanggal 18 Mei 2025, Paus Leo XIV resmi dilantik dalam sebuah misa khidmat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. Paus Leo XIV, yang memiliki nama asli Robert Francis Prevost, menjadi Paus Gereja Katolik ke-267 dan merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Dalam acara tersebut, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mewakili pemerintah Indonesia, menyampaikan harapan agar kepemimpinan Paus Leo XIV dapat memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan solidaritas. Kardinal Ignatius Suharyo, yang turut memilih Paus dalam Konklaf, menekankan pentingnya proses pemilihan yang bersih dan spiritual, serta mengajak umat untuk merenungkan semboyan Paus yang menekankan persatuan dalam kasih. Momen pelantikan ini dianggap sebagai panggilan moral bagi pemimpin dunia untuk menempatkan nilai-nilai kasih dan kemanusiaan sebagai inti pelayanan publik.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Kardinal Suharyo menekankan pentingnya pemilihan pemimpin yang bersih dan spiritual, mengkritik praktik transaksional dalam politik. Ia menggambarkan pemilihan Paus sebagai proses yang tidak melibatkan uang atau ambisi kekuasaan, melainkan dilakukan dalam suasana doa. Kardinal Suharyo menyatakan, "Gereja itu bukan institusi politik, tetapi institusi spiritual," menegaskan bahwa pemilihan pemimpin seharusnya tidak dicemari oleh cara-cara tidak etis. Ia juga mengungkapkan pengalaman spiritualnya saat bersumpah di bawah lukisan "Pengadilan Terakhir," menekankan bahwa pilihannya harus berdasarkan kehendak Tuhan, bukan kepentingan pribadi.