TALAS

News List Add New Article

"Jusuf Kalla: Prinsip Ekonomi Islam Harus Menjunjung Keadilan dan Menghindari Monopoli serta Spekulasi"

News Image

Date: 2025-05-16

Category: Pemerintahan

Rangkuman Jusuf Kalla, wakil presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, mengingatkan bahwa ekonomi Islam tidak boleh bersifat monopoli dan spekulatif, karena hal tersebut bertentangan dengan esensinya. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada acara muktamar ke-5 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia di Jakarta pada 15 Mei. Kalla menekankan pentingnya memahami esensi dan prinsip ekonomi Islam yang berfokus pada kesejahteraan, kebahagiaan, keadilan, dan keterbukaan. Ia menjelaskan bahwa perilaku dalam ekonomi Islam harus jujur, terbuka, dan bersaing sehat, serta tidak boleh menipu. Kalla juga memberikan contoh mengenai riba, di mana ia berpendapat bahwa bunga yang terlalu tinggi dapat menzalimi peminjam. Ia menegaskan bahwa ekonomi Islam berada di antara kapitalisme dan sosialisme, mengambil kebaikan dari kedua sistem tersebut untuk mendukung perdagangan yang adil dan jujur.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Jusuf Kalla menekankan bahwa ekonomi Islam harus bebas dari praktik monopoli dan spekulasi, yang dianggap bertentangan dengan esensinya. Ia menyatakan bahwa ekonomi Islam harus sesuai dengan zaman dan tidak terjebak pada masa lalu. Kalla menekankan pentingnya prinsip kejujuran, keterbukaan, dan persaingan sehat dalam ekonomi Islam, serta mengkritik praktik riba yang memberatkan peminjam. Ia juga menggarisbawahi bahwa ekonomi Islam menggabungkan elemen positif dari kapitalisme dan sosialisme untuk menciptakan perdagangan yang adil dan tidak menipu.

Related Articles

JK ingatkan ekonomi Islam tidak boleh monopoli dan spekulatif

Source: Antara

Date: 2025-05-16

Article Link

Bias Rate: 0.646896

Hoax Rate: 0.874857

Ideology Rate: 0.948504

Back to News List