"BPS Ubah Jadwal Pengumuman Neraca Perdagangan dan Ekspor Impor Menjadi Awal Bulan untuk Meningkatkan Kualitas Data"

Date: 2025-05-16

Category: Bisnis

Rangkuman Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perubahan jadwal rilis data bulanan ekspor-impor dan neraca perdagangan menjadi setiap awal bulan, dimulai pada 2 Juni 2025. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data dengan merilis angka tetap, bukan angka sementara yang biasanya diumumkan pada pertengahan bulan. Kepala BPS, Amalia Adininggar, menjelaskan bahwa hingga Maret 2025, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan ke-59 sejak Mei 2020, dengan nilai ekspor mencapai 23,25 miliar dolar AS dan nilai impor sebesar 18,92 miliar dolar AS. Sepuluh komoditas utama yang berkontribusi pada peningkatan ekspor meliputi lemak dan minyak hewani, bahan bakar mineral, serta mesin dan perlengkapan elektrik, dengan total nilai ekspor dari komoditas tersebut mencapai 13,89 miliar dolar AS. Perubahan jadwal ini tercantum dalam rencana terbit yang dapat diakses di laman resmi BPS.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan perubahan signifikan dalam pengumuman data ekspor impor dan neraca perdagangan, yang kini akan dirilis setiap awal bulan. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas data dan memberikan angka tetap kepada pengguna, sehingga mereka dapat memanfaatkan informasi tersebut dengan lebih baik. Dalam konteks ini, BPS menekankan pentingnya transparansi dan akurasi data, yang merupakan nilai-nilai inti dalam pendekatan liberal terhadap kebijakan publik. Dari sisi Konservatif: Perubahan jadwal pengumuman data ekspor impor oleh BPS diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian bagi para pelaku ekonomi. Dengan merilis angka tetap di awal bulan, BPS berkomitmen untuk tidak lagi mengeluarkan angka sementara yang dapat menimbulkan kebingungan. Surplus neraca perdagangan yang dicapai Indonesia juga menjadi sorotan, menunjukkan kinerja positif yang perlu dipertahankan. Fokus pada angka-angka konkret dan hasil yang dapat diandalkan mencerminkan pendekatan konservatif yang mengutamakan stabilitas ekonomi.