ASN Jakarta Mulai Terbiasa Naik Transportasi Umum Setiap Rabu, Dukung Kebijakan Gubernur dan Apresiasi dari Dubes Belanda

Date: 2025-05-14

Category: Transportasi

Rangkuman Setiap Rabu, kendaraan pribadi dilarang masuk ke area Balai Kota Jakarta sebagai bagian dari kebijakan yang mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan transportasi umum. Kebijakan ini diterapkan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kesadaran akan penggunaan transportasi publik. Pada Rabu, 14 Mei 2025, area parkir di Balai Kota terlihat kosong, hanya terdapat mobil dinas, sementara ASN terlihat menggunakan halte Transjakarta di dekat Balai Kota. Beberapa ASN, seperti Nurul dan Aditya, mengungkapkan bahwa mereka mulai terbiasa dengan kebijakan ini dan merasa lebih efisien menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi. Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, juga mendukung kebijakan ini, menilai bahwa perubahan perilaku masyarakat terhadap transportasi publik sangat penting untuk masa depan yang lebih baik dan lebih hijau. Pengecualian diberikan bagi ASN yang sedang hamil, yang masih diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, memberikan apresiasi terhadap kebijakan Gubernur Jakarta yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum setiap Rabu. Ia menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam mengintegrasikan transportasi publik dan menunjukkan aksi nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Marc juga mencontohkan kebiasaan warga Belanda yang menggunakan sepeda dan transportasi umum, menyoroti bahwa kebijakan ini dapat membantu mengatasi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara. Dari sisi Konservatif: ASN Jakarta mulai terbiasa menggunakan transportasi umum setiap Rabu, dengan banyak ASN yang terlihat di halte Transjakarta. Beberapa ASN mengungkapkan bahwa menggunakan transportasi umum lebih efisien dan dapat diprediksi dibandingkan kendaraan pribadi, meskipun awalnya merasa repot. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah positif untuk mengurangi masalah parkir dan kemacetan di Jakarta.