Program "Manggarai Bershalawat" Gubernur Pramono Anung untuk Redam Tawuran dan Pendekatan Keagamaan di Jakarta

Date: 2025-05-14
Category: Kejahatan
Rangkuman Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan program "Manggarai Bershalawat" pada 13 Mei 2025, sebagai upaya untuk meredam tawuran yang sering terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan. Tawuran ini, yang melibatkan warga dari RW 04 dan RW 12, dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya lapangan pekerjaan dan fasilitas olahraga. Program ini bertujuan untuk mengajak kelompok-kelompok yang bertikai untuk duduk bersama dan mencari solusi atas konflik yang ada, dengan pendekatan kultural dan keagamaan. Pramono menekankan pentingnya dialog untuk memahami akar masalah tawuran, yang sering kali berakar pada rasa kecewa dan dendam di kalangan remaja. Selain itu, pihak kepolisian dan Satpol PP juga meningkatkan patroli di daerah rawan tawuran untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut. Program ini diharapkan dapat menciptakan ruang dialog dan melibatkan tokoh agama serta majelis taklim untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian di masyarakat.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengusulkan program "Manggarai Bershalawat" sebagai upaya untuk meredam tawuran yang sering terjadi di Manggarai. Pendekatan ini menekankan pentingnya dialog dan pemahaman akar masalah, dengan melibatkan kelompok-kelompok yang bertikai untuk duduk bersama. Pramono menyoroti bahwa mayoritas warga beragama Islam dan rajin beribadah, namun tawuran masih sering terjadi, menunjukkan perlunya pendekatan kultural dan keagamaan untuk menciptakan perdamaian. Program ini juga akan melibatkan tokoh agama dan majelis taklim untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian. Dari sisi Konservatif: Tawuran yang sering terjadi di Manggarai menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan kepolisian. Pramono Anung mengidentifikasi kurangnya pekerjaan tetap sebagai salah satu penyebab utama tawuran. Ia menekankan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku tawuran dan menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja untuk tidak ragu menindak mereka. Pendekatan yang diambil bersifat represif dan preventif, dengan penempatan personel polisi untuk mencegah tawuran serta komunikasi dengan tokoh masyarakat untuk memberikan imbauan kepada remaja.
Related Articles
'Manggarai Bershalawat' dari Pemprov DKI Agar Tawuran Tak Terjadi Lagi
Source: Detik
Date: 2025-05-14
Bias Rate: 0.426179
Hoax Rate: 0.0106787
Ideology Rate: 0.84907
“Manggarai Bershalawat", Cara Pramono Cegah Tawuran Berulang
Source: Kompas
Date: 2025-05-14
Bias Rate: 0.548437
Hoax Rate: 0.0263393
Ideology Rate: 0.591728