Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bogor: 223 Siswa Terkena Dampak, Komisi IX DPR Desak Evaluasi dan Tindakan Tegas terhadap Yayasan dan Pegawai Terkait

Date: 2025-05-14
Category: Kejahatan
Rangkuman Pada tanggal 13 Mei 2025, insiden keracunan massal terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat, di mana sebanyak 223 siswa dari tingkat TK hingga SMA mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyatakan bahwa ini adalah kasus keracunan paling parah yang pernah terjadi dalam program MBG, dan meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memutus kontrak dengan yayasan yang bertanggung jawab serta mengevaluasi kinerja pegawai terkait. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini, menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dari BGN dan melibatkan berbagai pihak seperti sekolah dan puskesmas untuk mencegah kejadian serupa. BGN juga mengumumkan akan memberikan teguran keras kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jika terbukti ada kelalaian dalam penyediaan makanan, setelah hasil uji laboratorium menunjukkan adanya bakteri E.coli dan Salmonella dalam makanan yang disajikan. Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan berkomitmen untuk menangani biaya pengobatan bagi para korban.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago, mengekspresikan keprihatinan mendalam terhadap insiden keracunan yang dialami siswa di Bogor, menyebutnya sebagai kasus paling parah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menekankan perlunya tindakan tegas terhadap yayasan yang terlibat, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memutus kontrak dengan vendor yang bersangkutan dan mengevaluasi kinerja pegawai yang dianggap tidak menjalankan tugas dengan baik. Penekanan pada tanggung jawab dan pertanggungjawaban menjadi sorotan utama dalam pandangan ini. Dari sisi Konservatif: Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini, menekankan pentingnya evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap program MBG setelah insiden keracunan. Dia mendesak BGN untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dan puskesmas, untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa. Yahya juga menggarisbawahi keterbatasan sumber daya manusia di BGN dan perlunya kolaborasi untuk mencegah keracunan di masa depan, meskipun mengakui bahwa persentase kejadian keracunan tergolong kecil.
Related Articles
Legislator NasDem soal 223 Siswa Bogor Keracunan MBG: Ini Kasus Paling Parah
Source: Detik
Date: 2025-05-14
Bias Rate: 0.591527
Hoax Rate: 0.01674
Ideology Rate: 0.69439
223 Siswa Keracunan MBG di Bogor, Komisi IX DPR Tagih Janji Evaluasi BGN
Source: Detik
Date: 2025-05-14
Bias Rate: 0.520475
Hoax Rate: 0.00778777
Ideology Rate: 0.601011
223 Siswa Keracunan MBG di Bogor, Teguran Keras Menanti untuk SPPG
Source: Kompas
Date: 2025-05-14
Bias Rate: 0.408004
Hoax Rate: 0.0244517
Ideology Rate: 0.296116