Kenakalan Remaja: Tantangan antara Pendekatan Hukuman dan Pembinaan Emosional

Date: 2025-05-13
Category: Agama
Rangkuman Artikel ini membahas kenakalan remaja dan pendekatan yang diambil untuk mengatasinya, dengan fokus pada perdebatan antara hukuman dan pembinaan. Ditulis oleh seorang dosen di IAIN Pontianak yang memiliki minat dalam kajian sosial keagamaan dan pendidikan karakter, artikel ini mengangkat isu penting mengenai dampak psikologis dari kekerasan yang diterima remaja selama pendidikan. Penulis mengaitkan pengalaman remaja dengan mitologi Yunani, khususnya kisah Sisyphus, untuk menggambarkan siklus hukuman yang tidak produktif. Kebijakan pengiriman remaja bermasalah ke barak militer, seperti yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjadi sorotan, dengan dukungan dari mereka yang percaya bahwa pendekatan tegas dapat membentuk karakter. Namun, artikel ini juga menyoroti potensi trauma yang ditimbulkan oleh hukuman fisik atau verbal, serta pentingnya memahami kebutuhan emosional remaja. Konsep kekerasan simbolik, yang diperkenalkan oleh Pierre Bourdieu, juga dibahas untuk menunjukkan bagaimana masyarakat sering kali menerima metode kekerasan sebagai hal yang normal, tanpa mempertanyakan dampaknya terhadap perkembangan remaja.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pendekatan yang berfokus pada kekerasan dalam menangani kenakalan remaja sering kali diabaikan dampak psikologisnya. Kebijakan yang mengutamakan hukuman fisik atau verbal tanpa mempertimbangkan kebutuhan emosional remaja dapat menimbulkan trauma yang mendalam. Dalam pandangan ini, penting untuk memahami bahwa pendidikan yang empatik lebih efektif daripada tindakan keras, yang justru dapat memperburuk keadaan dan menciptakan rasa ketakutan. Konsep kekerasan simbolik juga ditekankan, menunjukkan bahwa norma-norma yang diterima masyarakat dapat menghalangi perkembangan remaja secara keseluruhan. Dari sisi Konservatif: Pendukung kebijakan pengiriman remaja bermasalah ke barak militer percaya bahwa ketegasan dan hukuman adalah metode yang efektif untuk mendisiplinkan dan membentuk karakter. Mereka mengingat masa lalu di mana pendidikan keras dianggap berhasil dalam membentuk individu yang lebih bertanggung jawab. Dalam pandangan ini, tindakan tegas dianggap sebagai bagian penting dari proses mendidik, yang membantu remaja menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
Related Articles
Kenakalan Remaja: Antara Hukuman dan Pembinaan
Source: Kompas
Date: 2025-05-13
Bias Rate: 0.583021
Hoax Rate: 0.41843
Ideology Rate: 0.947985