Penertiban Atribut Ormas dan Imbauan Jauhi Tawuran dalam Operasi Berantas Jaya 2025 di Jakarta

Date: 2025-05-13

Category: Kejahatan

Rangkuman Polisi melaksanakan Operasi Berantas Jaya 2025 dari tanggal 9 hingga 23 Mei 2025, dengan tujuan menanggulangi aksi premanisme di Jakarta dan sekitarnya. Dalam operasi ini, sebanyak 14 atribut organisasi masyarakat (ormas) dicopot di Jakarta Timur, termasuk bendera dari Forum Betawi Rempug (FBR) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB Jaya), di lokasi-lokasi publik seperti depan Masjid Nurul Ihsan dan Stasiun Jatinegara. Di Jakarta Barat, 14 juru parkir liar yang meresahkan ditangkap, sementara di Tangerang, 72 bendera ormas ditertibkan di 12 wilayah. Penertiban ini melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dengan fokus pada menciptakan ruang publik yang aman dan inklusif. Selain itu, polisi juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan tindakan premanisme, meskipun banyak warga enggan menjadi saksi karena merasa tidak sepadan dengan risiko yang dihadapi. Penangkapan dan penertiban ini diharapkan dapat mengurangi potensi konflik sosial dan menciptakan ketertiban umum di wilayah hukum masing-masing.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Danny Yulianto, menegaskan bahwa Polri tidak takut menindak organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat dalam aksi premanisme. Ia menyatakan pentingnya penegakan hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Danny juga mengungkapkan keprihatinan terhadap warga yang enggan melaporkan pemerasan oleh juru parkir liar yang berkedok ormas, yang menjadi kendala dalam penegakan hukum. Dalam Operasi Berantas Jaya, sembilan anggota ormas telah ditetapkan sebagai tersangka, dan 300 bendera ormas yang terpasang ilegal telah ditertibkan. Penegasan bahwa tidak ada toleransi terhadap aksi premanisme menjadi fokus utama dalam pernyataan ini.