Tawuran Berulang di Manggarai: Tantangan dan Upaya Polisi dalam Mencegah Konflik Sosial di Jakarta

Date: 2025-05-09
Category: Kejahatan
Rangkuman Tawuran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, telah menjadi masalah sosial yang berulang selama bertahun-tahun, dengan bentrokan antara warga RW 04 dan RW 12 terjadi dua kali dalam sepekan terakhir, yaitu pada tanggal 4 dan 6 Mei 2025. Menurut Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, konflik ini tidak didasari oleh masalah konkret, melainkan lebih kepada tradisi kekerasan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk mencegah bentrokan lebih lanjut, pihak kepolisian berencana meningkatkan patroli dan memperkuat komunikasi dengan tokoh lingkungan. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Karyoto, juga menyoroti pentingnya program polisi RW dalam pencegahan tawuran, meskipun pelaksanaannya masih terhambat oleh jumlah personel polisi yang tidak memadai dibandingkan dengan populasi Jakarta yang mencapai sekitar 22 juta jiwa.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tawuran di Manggarai dianggap sebagai masalah sosial yang berakar dari tradisi kekerasan yang diwariskan antar generasi. Penekanan pada pentingnya komunikasi dengan tokoh lingkungan dan pendekatan yang lebih humanis dalam pencegahan konflik menjadi sorotan. Polisi diharapkan dapat lebih aktif dalam berinteraksi dengan masyarakat untuk mencegah bentrokan yang merugikan lingkungan. Dari sisi Konservatif: Tawuran di Manggarai dilihat sebagai ajang unjuk gengsi tanpa latar belakang masalah konkret. Penekanan pada perlunya peningkatan jumlah petugas polisi untuk program polisi RW menjadi fokus utama. Kapolda Metro Jaya menyoroti tantangan dalam mengimplementasikan program tersebut mengingat jumlah penduduk yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah personel polisi yang terbatas.
Related Articles
Antara Kapolda Metro, Tawuran di Manggarai, dan Polisi RW
Source: Kompas
Date: 2025-05-09
Bias Rate: 0.399614
Hoax Rate: 0.00768515
Ideology Rate: 0.496199