DPR RI Jadi Tuan Rumah Konferensi PUIC ke-19, Fokus pada Isu Palestina dan Pemberdayaan Perempuan

Date: 2025-05-09

Category: Politik

Rangkuman DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 12–15 Mei 2025 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa isu kemerdekaan Palestina dan pemberdayaan perempuan akan menjadi fokus utama dalam forum ini. Konferensi ini bertema "Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience" dan diharapkan dapat memperkuat solidaritas negara-negara Muslim serta mendorong kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Mardani juga menekankan pentingnya dukungan konkret terhadap perjuangan rakyat Palestina melalui diplomasi parlemen dan program lintas sektor. Diperkirakan, konferensi ini akan dihadiri oleh sekitar 400 peserta dari 54 negara anggota dan 11 negara pengamat, termasuk tokoh penting seperti Perdana Menteri Singapura dan Malaysia yang diundang untuk berbagi pengalaman mengenai tata kelola pemerintahan yang baik.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 PUIC dengan fokus pada isu kemerdekaan Palestina dan pemberdayaan perempuan. Mardani Ali Sera menekankan pentingnya partisipasi perempuan dan generasi muda dalam negara-negara Muslim, serta pembangunan berkelanjutan. Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas dunia Islam dan mendorong kerja sama konkret dalam mendukung rakyat Palestina, bukan hanya dalam retorika tetapi juga melalui tindakan nyata. Dari sisi Konservatif: DPR menekankan tanggung jawab besar Indonesia sebagai tuan rumah konferensi ini, yang bertepatan dengan usia ke-25 PUIC. Mardani menyatakan bahwa fokus utama adalah membantu perjuangan Palestina dan memperkuat solidaritas umat Islam. Selain itu, diharapkan kehadiran tokoh-tokoh penting dari negara lain dapat memberikan pengalaman dalam tata kelola pemerintahan yang efektif. Parlemen Indonesia ingin menunjukkan wajah demokrasi yang inklusif dan modern.