Luwu Utara Didorong Membangun Balai Vokasi Terintegrasi untuk Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia

Date: 2025-05-09

Category: Politik

Rangkuman Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, mendorong pemerintah daerah Luwu Utara untuk membangun balai vokasi terintegrasi yang akan menyediakan pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Dalam pertemuan yang berlangsung pada 8 Mei di Jakarta Selatan, Karding menjelaskan bahwa setiap desa di Luwu Utara sebaiknya mengirimkan dua peserta pelatihan per angkatan, dengan tiga angkatan pelatihan setiap tahun, yang dapat mengurangi pengangguran di daerah tersebut. Ia menyoroti tingginya permintaan tenaga kerja di luar negeri, khususnya di Jepang, yang membutuhkan hingga 300 ribu perawat setiap tahun. Karding menekankan pentingnya fokus pada pelatihan untuk pekerjaan di luar negeri, dan bukan mencampurnya dengan pelatihan untuk pasar domestik. Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menyatakan keinginannya untuk mengoptimalkan balai latihan kerja yang ada, yang saat ini berfokus pada pelatihan di bidang pertambangan, dan berencana untuk memperluasnya menjadi pusat pelatihan bagi CPMI sesuai arahan menteri.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Menteri Karding menekankan pentingnya membangun balai vokasi terintegrasi untuk pelatihan calon pekerja migran Indonesia, dengan fokus pada kebutuhan pasar kerja luar negeri, terutama di Jepang yang mengalami kekurangan tenaga kerja produktif. Pendekatan ini menunjukkan perhatian terhadap pengurangan pengangguran dan peningkatan keterampilan masyarakat, serta menciptakan peluang kerja yang lebih baik bagi warga Luwu Utara. Dari sisi Konservatif: Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menyatakan keinginan untuk mengoptimalkan balai latihan kerja yang ada, dengan fokus pada pelatihan di bidang pertambangan. Ia menekankan pentingnya memperluas pusat pelatihan untuk calon pekerja migran, tetapi tetap mempertahankan perhatian pada industri lokal, seperti pengembangan industri nikel.