Gibran Rakabuming Raka Unggah Video Monolog untuk Memperkuat Posisi Menjelang Pilpres 2029

Date: 2025-04-23

Category: Politik

Rangkuman Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan publik setelah mengunggah dua video monolog di akun YouTube pribadinya, @GibranTV, pada bulan April 2025. Video pertama, yang dirilis pada tanggal 19 April, membahas bonus demografi dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memanfaatkan potensi generasi muda, serta keberhasilan film Jumbo. Gibran menekankan bahwa Indonesia berada dalam momen penting di tengah tantangan global seperti perang dagang dan perubahan iklim, dengan lebih dari separuh penduduk Indonesia diperkirakan berada dalam usia produktif antara 2030-2045. Tiga hari kemudian, pada 22 April, ia mengunggah video kedua yang merayakan pencapaian Timnas Indonesia yang berhasil lolos ke Piala Dunia U-17. Langkah Gibran ini dianggap sebagai strategi untuk tetap relevan di panggung politik menjelang Pemilihan Presiden 2029, di mana pengamat politik menilai bahwa ia berusaha menciptakan momentum melalui pernyataan-pernyataan publik yang aktif.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wakil Presiden, menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu penting seperti bonus demografi dan tantangan global yang dihadapi Indonesia. Dalam video monolognya, ia menekankan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif pada 2030-2045, yang merupakan peluang besar untuk memanfaatkan potensi generasi muda. Gibran juga mengungkapkan optimisme bahwa meskipun tantangan besar ada, peluang yang lebih besar juga tersedia, mencerminkan pandangan progresif tentang masa depan Indonesia. Dari sisi Konservatif: Gibran dianggap mulai aktif di panggung politik menjelang Pemilihan Presiden 2029 dengan mengunggah video monolog yang bertujuan untuk tetap eksis dalam perbincangan publik. Pengamat politik menilai langkah ini sebagai strategi untuk menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang layak diperhitungkan. Tindakan Gibran diinterpretasikan sebagai upaya untuk menciptakan momentum politik sendiri, sejalan dengan banyak tokoh politik lainnya yang juga mempersiapkan diri untuk pemilihan mendatang.