TALAS

News List Add New Article

"Pengembangan Industri Animasi Indonesia: Kolaborasi dan Potensi Kekayaan Intelektual untuk Pertumbuhan Ekonomi"

News Image

Date: 2025-05-09

Category: Bisnis

Rangkuman Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong animator di Indonesia untuk menjadi mitra strategis dalam pertumbuhan ekonomi, dengan menekankan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (IP) dalam industri animasi. Pada Jumat, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Setia Diarta, menyatakan komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem industri animasi nasional melalui kolaborasi antara pelaku IP lokal dan sektor industri lainnya. Saat ini, terdapat lebih dari 150 studio animasi di 23 kota, dengan nilai produksi sebelum pandemi mencapai Rp600–800 miliar per tahun. Salah satu contoh keberhasilan adalah film animasi "Jumbo," yang menarik 8 juta penonton dan menjadi film animasi terlaris di Asia Tenggara. Kemenperin juga aktif dalam menyelenggarakan pelatihan teknis dan forum jaringan untuk mendukung industri ini, meskipun masih menghadapi tantangan seperti kurangnya pendanaan dan platform distribusi. Ke depan, Kemenperin berencana untuk terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dalam menyusun peta jalan industri animasi nasional, fokus pada penguatan sumber daya manusia, perluasan akses pasar, dan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Kementerian Perindustrian mendorong kolaborasi antara pelaku industri animasi dengan berbagai sektor lain, menekankan pentingnya kekayaan intelektual lokal sebagai mitra strategis dalam memperkuat daya saing industri nasional. Ditekankan bahwa animasi lokal memiliki potensi besar untuk membuka pasar baru dan memperkuat identitas produk. Inisiatif seperti pelatihan teknis dan partisipasi dalam festival kreatif menunjukkan komitmen untuk mengembangkan ekosistem industri animasi. Dari sisi Konservatif: Kementerian Perindustrian berfokus pada penguatan ekosistem industri animasi nasional dan mendorong nilai tambah produk melalui kolaborasi dengan sektor lain. Ditekankan bahwa industri animasi Indonesia, meskipun menunjukkan kemajuan, masih menghadapi tantangan seperti kurangnya pendanaan dan minimnya platform distribusi. Contoh keberhasilan film animasi Jumbo sebagai produk lokal yang mampu bersaing di pasar global menjadi sorotan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Related Articles

Kemenperin dorong animator jadi mitra strategis pertumbuhan ekonomi

Source: Antara

Date: 2025-05-09

Article Link

Bias Rate: 0.608445

Hoax Rate: 0.014596

Ideology Rate: 0.902624

Back to News List