Sejarah dan Makna Lambang Palang Merah serta Hubungannya dengan Bendera Swiss dan Lambang Alternatif Lainnya

Date: 2025-05-08

Category: Agama

Rangkuman Lambang Palang Merah, yang berupa salib merah di atas latar putih, memiliki kemiripan dengan bendera Swiss, namun dengan warna yang terbalik. Lambang ini diadopsi pada tahun 1864 selama Konferensi Internasional pertama di Jenewa, Swiss, yang dihadiri oleh 16 negara. Tujuan utama dari lambang ini adalah untuk memberikan tanda pengenal yang netral bagi petugas medis militer, sehingga mereka dapat dilindungi di medan perang. Sebagai penghormatan terhadap peran Swiss dalam konferensi tersebut, para delegasi sepakat untuk menggunakan desain yang terinspirasi dari bendera nasional Swiss. Seiring waktu, lambang ini berkembang dengan penambahan simbol lain seperti Bulan Sabit Merah yang diusulkan oleh Kesultanan Ottoman pada tahun 1876 dan lambang Kristal Merah yang disetujui pada tahun 2005 sebagai alternatif netral. Saat ini, hanya ada tiga lambang resmi yang diakui dalam gerakan Palang Merah internasional, semuanya berfungsi sebagai tanda netralitas dan perlindungan bagi petugas medis serta korban konflik bersenjata di seluruh dunia.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Lambang Palang Merah diakui sebagai simbol netral yang penting untuk melindungi petugas medis di medan perang. Sejarahnya menunjukkan bahwa lambang ini diadopsi sebagai respons terhadap kebutuhan untuk melindungi anggota medis yang sering kali menjadi sasaran serangan. Penggunaan lambang yang terinspirasi dari bendera Swiss mencerminkan penghormatan terhadap peran negara tersebut dalam Konvensi Jenewa. Selain itu, pengakuan lambang alternatif seperti Bulan Sabit Merah oleh Kesultanan Ottoman menunjukkan fleksibilitas dalam simbol yang digunakan, meskipun lambang-lambang ini tetap berfungsi untuk tujuan yang sama, yaitu melindungi korban konflik bersenjata.