Sidang Hasto Kristiyanto: Kesaksian Staf dan Kader PDIP Terkait Dugaan Suap dan Perintangan Penyidikan

Date: 2025-05-08

Category: Korupsi

Rangkuman Dalam persidangan yang berlangsung pada 7 Mei 2025 di Pengadilan Tipikor Jakarta, Riezky Aprilia, seorang kader PDI-P dan calon anggota DPR dari Dapil Sumsel I, memberikan kesaksian mengenai gertakan yang dilontarkan oleh Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto. Riezky mengungkapkan bahwa pada 27 September 2019, ia diminta untuk mundur dari pencalegan demi Harun Masiku, yang saat itu terlibat dalam kasus suap. Dalam pertemuan tersebut, Hasto marah dan menggebrak meja saat Riezky mempertanyakan alasan permintaan mundur tersebut. Riezky menegaskan bahwa ia akan mundur hanya jika mendengar langsung perintah dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang membuat Hasto marah dan menyatakan bahwa ia adalah Sekjen partai. Riezky membalas dengan mengatakan, "Anda Sekjen, bukan Tuhan," yang menjadi momen penting dalam kesaksiannya. Selain itu, Hasto didakwa merintangi penyidikan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku dan memberikan suap kepada mantan komisioner KPU, Wahyu Setiawan, sebesar Rp 600 juta. Sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi lainnya.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Dalam persidangan, Riezky Aprilia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang marah dan menggebrak meja saat membahas perintah mundur dari pencalegan. Riezky menegaskan bahwa ia melawan Hasto sebagai individu, bukan partai, dengan menyatakan, "Anda Sekjen, bukan Tuhan." Pihak kuasa hukum Hasto, Ronny Talapessy, menekankan bahwa tindakan Hasto adalah bagian dari tugasnya sebagai sekjen partai yang sah, berdasarkan fatwa Mahkamah Agung. Mereka berargumen bahwa pemanggilan Riezky adalah untuk penugasan partai, bukan tindakan pribadi.