Proyek Investasi Baterai EV Indonesia Berlanjut Meski LG Mundur, Bahlil: Hanya Ganti Investor dan Tetap Sesuai Rencana

Date: 2025-04-23

Category: Bisnis

Rangkuman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa proyek investasi kendaraan listrik (EV) di Indonesia tetap berjalan meskipun LG Energy Solution memutuskan untuk mundur dari keterlibatannya. Proyek yang bernilai 9,8 miliar dolar AS ini telah disepakati pada 18 Desember 2020 dan merupakan bagian dari skema "Indonesia Grand Package". Bahlil menegaskan bahwa perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, Huayou, bersama badan usaha milik negara. Proyek ini mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi. Pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia telah diresmikan di Karawang, Jawa Barat, pada 3 Juli 2024, hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Bahlil juga menyatakan bahwa investasi senilai hampir 8 miliar dolar AS untuk tahap berikutnya tetap berjalan, dengan groundbreaking direncanakan pada 2025, dan pemerintah berkomitmen untuk memastikan proyek ini terealisasi tepat waktu dan sesuai standar.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Proyek investasi kendaraan listrik tetap berjalan meskipun LG Energy Solution mundur, dengan penekanan pada pergantian investor yang dianggap sebagai dinamika biasa dalam proyek besar. Menteri Bahlil menegaskan bahwa semua mitra tetap berkomitmen dan pemerintah akan memastikan transisi berjalan lancar. Ia juga menyatakan bahwa proyek ini tidak terpengaruh oleh ketegangan geopolitik atau kondisi ekonomi global, dan investasi hampir 8 miliar dollar AS untuk pengembangan tahap berikutnya tetap dilanjutkan. Groundbreaking proyek tahap lanjutan direncanakan pada 2025, menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia pusat industri kendaraan listrik dunia.