Kecelakaan Bus ALS, Operasi Pemberantasan Premanisme, dan Dukungan Kementerian HAM untuk RUU Masyarakat Adat di Indonesia

Date: 2025-05-07

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada hari Selasa, 6 Mei, sejumlah peristiwa hukum penting terjadi di Indonesia. Di Padang Panjang, Sumatera Barat, kecelakaan maut bus ALS mengakibatkan 12 orang tewas dan 23 lainnya luka-luka, menurut pernyataan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. Selain itu, Kejaksaan Agung berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp26 triliun dari bidang perdata dan tata usaha negara dalam periode awal tahun 2024 hingga akhir April 2025. Mantan pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia juga mengajukan permohonan kepada Kapolri untuk mencabut SP3 terkait dugaan penggelapan asal-usul. Di sisi lain, Polri melaksanakan operasi besar-besaran untuk memberantas premanisme yang semakin meresahkan masyarakat, dengan operasi ini dimulai sejak 1 Mei 2025. Terakhir, Kementerian Hak Asasi Manusia mendukung percepatan pengesahan RUU masyarakat adat untuk menghormati nilai dan hak-hak masyarakat adat, seperti yang disampaikan oleh Menteri HAM Natalius Pigai.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) menunjukkan dukungan terhadap percepatan pengesahan RUU Masyarakat Adat, menekankan pentingnya penghargaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai serta hak-hak masyarakat adat. Menteri HAM, Natalius Pigai, menyatakan bahwa dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai HAM yang harus diintegrasikan dalam kebijakan publik. Dari sisi Konservatif: Polri melaksanakan operasi besar untuk memberantas premanisme yang semakin meresahkan masyarakat, dengan tujuan menjaga stabilitas keamanan dan iklim investasi nasional. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri menegaskan bahwa operasi ini merupakan langkah proaktif untuk mengatasi masalah yang dianggap mengganggu ketertiban umum.