Realisasi Penyaluran Dana Transfer ke Daerah di NTT Triwulan I-2025 Mencapai Rp5,30 Triliun

Date: 2025-05-07

Category: Pemerintahan

Rangkuman Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan mencatat bahwa realisasi penyaluran dana transfer ke daerah (TKD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan I tahun 2025 mencapai Rp5,30 triliun, yang merupakan 20,78 persen dari total alokasi sebesar Rp25,53 triliun. Penyaluran terbesar berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total Rp4,02 triliun, sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik mencapai Rp1,0007 triliun. Pemprov NTT menjadi pemerintah daerah dengan penyaluran TKD terbesar, yaitu Rp767,73 miliar. Selain itu, penyaluran dana bagi hasil (DBH) terbesar adalah untuk sumber daya alam kehutanan, mencapai Rp53,55 miliar. Realisasi penyaluran dana desa juga tercatat sebesar 8,94 persen dari alokasi, dengan total Rp241,27 miliar untuk 629 desa. Penyaluran insentif fiskal mencapai Rp18,20 miliar, dengan penerima terbesar adalah Kabupaten Sumba Timur.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Terdapat penekanan pada pentingnya penyaluran dana yang optimal untuk berbagai program sosial, seperti dana alokasi khusus untuk pendidikan dan kesehatan. Artikel ini mungkin menyoroti bagaimana penyaluran dana BOS dan tunjangan profesi guru berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di NTT, serta pentingnya dukungan untuk ketahanan pangan dan operasional kesehatan. Dari sisi Konservatif: Fokus utama adalah pada pencapaian angka penyaluran dana transfer ke daerah yang signifikan, dengan penekanan pada efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran. Artikel ini mungkin menyoroti bahwa pemerintah daerah, khususnya Pemprov NTT, telah melakukan penyaluran yang baik dan bahwa alokasi dana bagi hasil untuk sektor kehutanan menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.