TALAS

News List Add New Article

"Video Klaim Tentara Rusia Membantu Indonesia Serang Malaysia Ternyata Manipulasi, Asli dari Kunjungan Militer Belanda"

News Image

Date: 2025-05-07

Category: Kejahatan

Rangkuman Sebuah video yang beredar di media sosial mengklaim bahwa tentara Rusia datang untuk membantu Indonesia menyerang Malaysia. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok “65bintoro” dan menyatakan bahwa prajurit Rusia dikirim terkait konflik dengan Malaysia. Namun, video ini sebenarnya merekam kunjungan Resimen Lapis Baja Angkatan Darat Kerajaan Belanda (Regiment Huzaren Van Boreel) ke Pusat Pendidikan Kavaleri (Pussenkav) di Bandung Barat, Jawa Barat, pada 14 November 2024. Prajurit yang terlihat dalam video mengenakan badge dengan simbol bendera Belanda, yang berbeda dengan bendera Rusia. Video tersebut dibuat oleh Kolonel Edward Sitorus, seorang perwira menengah TNI, dan diunggah di akun TikTok pribadinya. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama militer antara Indonesia dan Belanda serta merupakan bagian dari napak tilas sejarah. Lokasi dalam video dapat dikenali dari tulisan “Opleidings Centrum Pantsertroepen” di gerbang masuk, yang menunjukkan bahwa itu adalah pusat pelatihan pasukan lapis baja.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Video yang beredar mengklaim bahwa tentara Rusia datang untuk membantu Indonesia menyerang Malaysia, namun setelah pemeriksaan fakta, terungkap bahwa prajurit dalam video tersebut sebenarnya berasal dari Belanda. Kunjungan Resimen Lapis Baja Angkatan Darat Kerajaan Belanda ke Pusat Pendidikan Kavaleri di Bandung Barat bukanlah untuk tujuan agresif, melainkan untuk mempererat kerja sama militer antara Indonesia dan Belanda. Penekanan pada fakta bahwa video tersebut merupakan konten yang dimanipulasi menunjukkan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya.

Related Articles

Video “Tentara Rusia Datang Membantu Indonesia Serang Malaysia”

Source: TurnBackHoax

Date: 2025-05-06

Article Link

Bias Rate: 0.426188

Hoax Rate: 0.937738

Ideology Rate: 0.798324

Back to News List