Sari Yuliati: Nominator Sekar Agni Negeri dalam Advokasi Penegakan Hukum dan Perlindungan Perempuan serta Anak

Date: 2025-05-07

Category: Politik

Rangkuman Sari Yuliati, seorang politikus dari Partai Golkar, menjadi nominator dalam ajang penghargaan Sekar Agni Negeri yang diadakan pada 7-9 Mei 2025. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI untuk periode 2024-2029 dan sebelumnya telah berpengalaman di komisi yang sama selama dua periode. Sari Yuliati berasal dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) II, yang mencakup Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Ia dikenal karena perhatian khususnya terhadap pendampingan hukum bagi kaum rentan dan aktif mengadvokasi penanganan kasus hukum, termasuk kasus bunuh diri seorang ASN di Lombok Utara. Selain itu, Sari terlibat dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) dan mendukung penerapan restorative justice. Keterlibatannya dalam perlindungan hukum perempuan dan anak juga terlihat dalam responsnya terhadap kasus pemerkosaan di Purworejo. Ajang Sekar Agni Negeri bertujuan untuk menghargai kontribusi perempuan Indonesia di berbagai sektor, termasuk politik, seni, dan pendidikan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Sari Yuliati, sebagai anggota DPR RI, menunjukkan komitmennya terhadap pendampingan hukum bagi kaum rentan. Ia aktif mengadvokasi penanganan kasus hukum, seperti mendesak investigasi transparan terhadap kasus bunuh diri ASN di Lombok Utara. Sari juga menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi perempuan dan anak, menegaskan bahwa kasus kekerasan seksual tidak boleh diselesaikan di luar jalur pidana. Keterlibatannya dalam diskusi mengenai restorative justice dan reformasi hukum menunjukkan upayanya untuk menciptakan sistem hukum yang lebih adil dan berkeadilan. Dari sisi Konservatif: Sari Yuliati, politikus dari Partai Golkar, berfokus pada penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia. Ia menekankan pentingnya keseimbangan dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan korban dan tersangka. Dalam konteks ini, Sari mengadvokasi agar semua pihak proaktif dalam mengutamakan hak dan keadilan bagi korban, serta mendukung proses reformasi hukum yang lebih efektif.