Kenaikan Saham BSI Sebesar 28,21% Didukung Arus Masuk Investor Asing dan Pertumbuhan Bisnis Emas

Date: 2025-05-07

Category: Finance

Rangkuman Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode emiten BRIS mengalami kenaikan sebesar 28,21 persen secara bulanan, mencapai level Rp3.000 pada penutupan perdagangan pada tanggal 6 Mei 2025. Kenaikan ini didorong oleh arus masuk investasi dari investor asing yang mencapai Rp147,2 miliar sepanjang tahun 2025, serta kinerja positif perusahaan di triwulan pertama 2025. Volume perdagangan saham BRIS mencapai 56,93 juta lembar, menjadikannya sebagai salah satu saham movers dalam indeks LQ45, sementara IHSG ditutup naik 5,48 persen. Kinerja BSI yang solid didukung oleh transformasi digital dan peningkatan pangsa pasar, dengan laba bersih mencapai Rp1,88 triliun, tumbuh 10 persen secara tahunan. Pertumbuhan signifikan juga terlihat pada bisnis emas, di mana BSI ditetapkan sebagai bank emas pertama, dengan saldo emas mencapai 621 kg dan pertumbuhan nasabah sebesar 28 persen menjadi sekitar 119 ribu. Bisnis emas berkontribusi 17,81 persen terhadap pendapatan berbasis fee perusahaan, dan diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan di segmen pembiayaan konsumer.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Kenaikan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebesar 28,21 persen secara bulanan dipandang sebagai hasil dari arus masuk investasi asing yang positif. Transformasi digital dan peningkatan market share menjadi sorotan utama, menunjukkan bahwa perusahaan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan pasar. Kinerja positif yang dicapai, termasuk pertumbuhan laba bersih dan peningkatan jumlah nasabah, mencerminkan keberhasilan strategi bisnis yang inklusif dan berorientasi pada pelanggan. Dari sisi Konservatif: Kenaikan harga saham BSI yang signifikan didorong oleh inflow dari investor asing dan kinerja fundamental yang solid. Fokus pada bisnis emas sebagai motor penggerak pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi menjadi perhatian utama. Pendekatan konservatif terlihat dalam penekanan pada stabilitas pendapatan perusahaan melalui diversifikasi portofolio dan pengelolaan dana murah dari produk haji, yang dianggap penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis.