DPR Pertanyakan Penurunan Target PNBP BMKG 2025 yang Jauh dari PNBP 2024 dalam Rapat Kerja

Date: 2025-05-07

Category: Bisnis

Rangkuman Dalam rapat kerja yang berlangsung pada 6 Mei 2025 di kompleks DPR/MPR RI, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mempertanyakan penurunan drastis target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk tahun 2025 yang hanya sebesar Rp 4,5 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan PNBP tahun 2024 yang mencapai Rp 230 miliar. Lasarus menilai perbedaan ini sangat aneh dan meminta penjelasan lebih lanjut dari Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Dwikorita menjelaskan bahwa target awal PNBP adalah Rp 94,5 miliar, namun terkena pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp 90 miliar, sehingga sisa alokasi hanya Rp 4 miliar. Lasarus menegaskan bahwa PNBP seharusnya tidak terpengaruh oleh pemblokiran anggaran dan meminta data PNBP dari tahun ke tahun untuk memahami situasi ini lebih baik. Dalam penjelasannya, Dwikorita juga menyebutkan bahwa BMKG menerima komisi dari AirNav Indonesia untuk layanan informasi meteorologi penerbangan, yang merupakan bagian dari PNBP. Rapat tersebut berlangsung dengan suasana gaduh, mencerminkan kebingungan dan ketidakpuasan anggota DPR terhadap penjelasan yang diberikan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Ketua Komisi V DPRRI, Lasarus, mempertanyakan penurunan drastis target PNBP BMKG untuk tahun 2025 yang hanya sebesar Rp 4,5 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Rp 230 miliar pada tahun 2024. Ia menilai perbedaan ini sangat aneh dan tidak wajar, mengingat potensi PNBP yang terukur. Lasarus juga menekankan bahwa PNBP seharusnya tidak terpengaruh oleh pemblokiran anggaran, dan ia semakin bingung dengan penjelasan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang menyebutkan adanya pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan. Lasarus meminta penjelasan lebih rinci mengenai alasan penetapan target yang jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat penerimaan PNBP pada tahun-tahun sebelumnya cukup tinggi.