Menkomdigi Bekukan Layanan WorldID dan Worldcoin karena Keresahan Masyarakat dan Masalah Perizinan

Date: 2025-05-07

Category: Pemerintahan

Rangkuman Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Indonesia telah membekukan layanan aplikasi WorldID dan Worldcoin pada tanggal 4 Mei 2025, setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan terkait pemindaian retina mata yang ditawarkan oleh aplikasi tersebut. Pembekuan ini dilakukan karena kedua layanan tersebut belum memiliki izin operasional yang sah. Banyak warga, termasuk pengemudi ojek online dan ibu rumah tangga, tertarik untuk melakukan pemindaian retina dengan iming-iming uang tunai antara Rp 200.000 hingga Rp 800.000, yang dianggap sebagai solusi untuk kesulitan ekonomi mereka. Namun, setelah pembekuan, banyak warga yang kecewa karena gerai WorldID di berbagai lokasi, termasuk di Kelapa Gading dan Bekasi, tutup tanpa pemberitahuan. Warga yang telah menyerahkan data biometrik mereka kini merasa waswas akan potensi penyalahgunaan data tersebut. Kemkomdigi berencana memanggil perusahaan pengelola, PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara, untuk memberikan klarifikasi mengenai izin dan fungsi layanan mereka. Sementara itu, pihak pengembang, Tools for Humanity, menyatakan kesediaan untuk berdialog dengan pemerintah guna menyelesaikan masalah perizinan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Warga menunjukkan harapan besar untuk mendapatkan imbalan dari pemindaian retina mata melalui aplikasi WorldID, namun banyak yang kecewa karena kantor tidak beroperasi. Artikel menyoroti dampak ekonomi yang mendesak bagi warga, yang terpaksa mencari cara untuk mendapatkan uang. Ada penekanan pada ketidakpastian dan kekecewaan warga yang merasa dijanjikan sesuatu yang tidak terwujud, serta pertanyaan mengenai transparansi dan kejelasan dari pihak pengelola. Dari sisi Konservatif: Polri memberikan perhatian serius terhadap fenomena pemindaian retina ini, mengingat potensi kejahatan yang mungkin timbul dari perkembangan teknologi. Ada penekanan pada langkah-langkah yang akan diambil untuk menjaga stabilitas keamanan masyarakat. Artikel menyoroti bahwa pihak kepolisian masih perlu berkoordinasi sebelum mengambil sikap, menunjukkan sikap hati-hati dan kewaspadaan terhadap iming-iming uang yang ditawarkan kepada warga.