TALAS

News List Add New Article

Program Pendidikan Militer untuk Anak Nakal di Depok: Usulan Dedi Mulyadi dan Pertimbangan Wali Kota Supian Suri

News Image

Date: 2025-05-07

Category: Politik

Rangkuman Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, merencanakan program pendidikan militer untuk siswa yang dianggap nakal, yang akan dimulai pada 2 Mei 2025. Program ini bertujuan untuk mendidik karakter dan disiplin siswa yang terindikasi terlibat dalam perilaku negatif seperti tawuran, merokok, dan penyalahgunaan narkoba. Siswa yang terpilih akan dikirim ke barak militer, seperti Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha di Purwakarta, untuk menjalani pendidikan selama enam bulan. Meskipun ada dukungan dari Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, yang menyatakan bahwa program ini tidak melanggar HAM, kritik juga muncul dari Komnas HAM dan anggota DPR yang menilai bahwa pendekatan militeristik tidak menyentuh akar masalah, seperti kegagalan sistem pengasuhan di keluarga. Wali Kota Depok, Supian Suri, juga mempertimbangkan untuk menerapkan program serupa di wilayahnya, dengan mempertimbangkan anggaran dan mekanisme pelaksanaan. Program ini diharapkan dapat membantu siswa yang sulit dibina dan menjauhkan mereka dari pengaruh negatif.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) menolak kebijakan pengiriman anak-anak nakal ke barak militer, menekankan bahwa pendekatan militeristik tidak menyentuh akar masalah, yaitu kegagalan sistem pengasuhan di keluarga. Mereka berargumen bahwa banyak anak yang terlibat adalah korban pengabaian dan kekerasan, dan rehabilitasi seharusnya dimulai dari lingkungan keluarga, bukan dengan sistem pembinaan yang keras. Dari sisi Konservatif: Wali Kota Depok, Supian Suri, membuka kemungkinan untuk menerapkan program pendidikan militer yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menyatakan bahwa Depok memiliki fasilitas militer yang siap mendukung program tersebut dan menekankan pentingnya mendidik anak-anak yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif. Program ini direncanakan berlangsung selama enam bulan dan akan melibatkan kolaborasi dengan TNI dan Polri.

Related Articles

PKPA sebut pembinaan anak secara militer tidak sentuh akar persoalan

Source: Antara

Date: 2025-05-06

Article Link

Bias Rate: 0.423147

Hoax Rate: 0.742228

Ideology Rate: 0.960647

Beda Natalius Pigai dan Komnas HAM Sikapi Pendidikan Militer di Jabar

Source: Kompas

Date: 2025-05-06

Article Link

Bias Rate: 0.485447

Hoax Rate: 0.537035

Ideology Rate: 0.654054

Natalius Pigai: Kebijakan Deddy Mulyadi Didik Anak Nakal ke Barak Militer Tak Langgar HAM

Source: Kompas

Date: 2025-05-06

Article Link

Bias Rate: 0.416616

Hoax Rate: 0.94906

Ideology Rate: 0.534853

Pertimbangkan Pendidikan Militer Dedi Mulyadi, Supian Suri: Depok Ada Brimob dan Kostrad

Source: Kompas

Date: 2025-05-06

Article Link

Bias Rate: 0.536733

Hoax Rate: 0.0137314

Ideology Rate: 0.0848079

Walkot Depok Pertimbangkan Kirim Anak Nakal ke Barak Militer

Source: Kompas

Date: 2025-05-06

Article Link

Bias Rate: 0.404303

Hoax Rate: 0.0445598

Ideology Rate: 0.108765

Natalius Pigai Usul Pendidikan Militer Ala Dedi Mulyadi Dijalankan Secara Masif

Source: Kompas

Date: 2025-05-07

Article Link

Bias Rate: 0.633467

Hoax Rate: 0.381723

Ideology Rate: 0.44288

Bersiap Siswa Nakal di Depok Akan Dikirim ke Barak Militer, Pemkot Sedang Kaji

Source: Kompas

Date: 2025-05-07

Article Link

Bias Rate: 0.426578

Hoax Rate: 0.295496

Ideology Rate: 0.0484595

Back to News List