TMII Gelar Pertunjukan Tari Kecak "Subali Antaka" pada 10 Mei 2025 di Panggung Budaya Amphitheater

Date: 2025-05-07

Category: Agama

Rangkuman Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan menyajikan pertunjukan seni budaya bertajuk “Subali Antaka”, yang merupakan pertunjukan Tari Kecak, pada hari Sabtu, 10 Mei 2025, pukul 17.00 WIB di Panggung Budaya Amphitheater. Pertunjukan ini mengangkat kisah epik dari wiracarita Ramayana, di mana Sugriwa, yang baru diangkat menjadi Raja Kiskenda, berinteraksi dengan Dewi Tara sebelum kedatangan Subali, yang sebelumnya dianggap tewas. Dengan bantuan Sri Rama, Subali yang sombong akhirnya dapat ditaklukkan. Tari Kecak, yang terkenal berasal dari Bali, dikenal dengan suara “cak” yang diucapkan oleh sekelompok pria yang duduk melingkar. Tarian ini memiliki gerakan dinamis dan alur cerita yang dramatik, serta mengandung nuansa spiritual, menjadikannya daya tarik budaya Indonesia. Tari Kecak diciptakan pada 1930-an oleh Wayan Limbak dan Walter Spies, sebagai pengembangan dari ritual Sanghyang. Pertunjukan “Subali Antaka” merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya dan penyuguhan seni tradisional di ruang publik modern seperti TMII.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pertunjukan Tari Kecak "Subali Antaka" di TMII dianggap sebagai upaya penting dalam pelestarian budaya Indonesia. Artikel menyoroti nilai seni tradisional yang dihadirkan dalam konteks modern, serta bagaimana pertunjukan ini mengangkat kisah epik Ramayana yang relevan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas. Penekanan pada dinamika gerakan tari dan nuansa spiritual mencerminkan penghargaan terhadap warisan budaya yang kaya. Dari sisi Konservatif: Pertunjukan "Subali Antaka" di TMII dipandang sebagai bagian dari tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan. Artikel menekankan pentingnya mempertahankan kesenian tradisional seperti Tari Kecak, yang memiliki akar sejarah yang dalam dan merupakan simbol identitas budaya Indonesia. Ada penekanan pada aspek sakral dari tari ini, yang menghubungkan masyarakat dengan leluhur dan nilai-nilai spiritual yang kuat.