BPOM dan PSI Jalin Kerja Sama untuk Memerangi Ancaman Obat Palsu di Indonesia melalui Webinar dan Nota Kesepahaman

Date: 2025-05-07
Category: Bisnis
Rangkuman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan diskusi strategis dengan Pharmaceutical Security Institute (PSI) pada Rabu di Jakarta untuk membahas langkah-langkah konkret dalam memerangi obat palsu di Indonesia. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan komitmen Indonesia dalam meningkatkan pengawasan produk farmasi agar aman dan berkualitas. Salah satu hasil dari pertemuan ini adalah rencana kolaborasi melalui webinar yang dijadwalkan pada Mei 2025, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pegawai BPOM dalam menangani kejahatan farmasi dan mengedukasi publik tentang bahaya obat palsu. CEO PSI, Todd Ratcliffe, menawarkan sesi dua jam untuk membahas tren terbaru dalam kejahatan farmasi dan teknik identifikasi obat palsu. Nota kesepahaman yang dibahas akan mencakup penegakan hukum dan berbagi intelijen mengenai kejahatan di bidang farmasi. Kerja sama ini dianggap penting untuk membangun sistem peringatan dini dan meningkatkan kapasitas pengawasan di Indonesia, mengingat ancaman kejahatan farmasi yang terus berkembang. PSI, yang berbasis di Virginia, AS, telah mencatat lebih dari 6.800 insiden kejahatan farmasi pada tahun 2023, menunjukkan signifikansi ancaman obat palsu bagi kesehatan global.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pengawasan terhadap produk farmasi dan melindungi masyarakat dari ancaman obat palsu. Dalam diskusi strategis dengan Pharmaceutical Security Institute (PSI), BPOM menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengedukasi publik dan meningkatkan kapasitas pegawai dalam menangani kejahatan farmasi. Rencana pelaksanaan webinar pada Mei 2025 diharapkan dapat membahas topik-topik terkait penipuan farmasi, mencerminkan pendekatan proaktif dalam menghadapi tantangan ini. Dari sisi Konservatif: BPOM dan PSI berfokus pada langkah-langkah konkret untuk memerangi obat palsu, dengan penekanan pada penegakan hukum dan berbagi intelijen. CEO PSI menawarkan sesi yang akan membahas tren terbaru dalam kejahatan farmasi, menunjukkan keseriusan dalam menangani isu ini. Kerja sama strategis ini dianggap penting untuk membangun sistem peringatan dini dan meningkatkan pengawasan, mencerminkan kebutuhan mendesak untuk menjaga kualitas dan keamanan obat yang beredar di masyarakat.
Related Articles
BPOM jajaki kerja sama dengan PSI guna atasi ancaman obat palsu
Source: Antara
Date: 2025-05-06
Bias Rate: 0.526156
Hoax Rate: 0.630314
Ideology Rate: 0.682609