"Program Seni untuk Ekspresi Emosi Negatif Anak Laki-laki sebagai Upaya Pencegahan Tawuran di Jakarta"

Date: 2025-05-07
Category: Kejahatan
Rangkuman Livia Iskandar, wakil ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2019-2024, mengungkapkan pentingnya mengajarkan anak laki-laki untuk mengekspresikan emosi negatif melalui seni guna menghindari tawuran. Dalam talkshow yang diadakan oleh Dinas PPAPP DKI Jakarta pada hari Selasa, ia menekankan program "Healing and Education Through the Arts" (HEART) yang menggunakan seni ekspresif seperti menggambar, melukis, musik, dan drama untuk mendukung psikososial anak dan remaja. Sejak penerapan program ini, banyak guru melaporkan penurunan agresivitas dan tawuran di sekolah. Selain itu, DPRD DKI Jakarta menyarankan agar pemerintah provinsi lebih aktif dalam sosialisasi dan meningkatkan fungsi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) untuk memberikan tempat bagi anak-anak menyalurkan bakat dan hobi mereka. Kejadian tawuran di Jakarta, seperti yang terjadi pada 4 Mei antara warga RW 12 dan RW 04 di Manggarai, dipicu oleh letusan petasan, dan polisi berencana meningkatkan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dari perspektif liberal menekankan pentingnya pendidikan emosional bagi anak laki-laki, dengan fokus pada program seni sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi negatif. Livia Iskandar, wakil ketua lembaga perlindungan saksi dan korban, mengungkapkan bahwa program berbasis seni seperti menggambar, melukis, musik, dan drama dapat membantu mengurangi agresivitas dan tawuran di kalangan anak laki-laki. Ada penekanan pada peran aktif pemerintah dalam sosialisasi dan peningkatan ruang publik untuk mendukung bakat anak-anak. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif lebih menyoroti perlunya tindakan langsung dari pemerintah provinsi untuk mencegah tawuran. Mereka menekankan bahwa kejadian tawuran sering kali dipicu oleh kurangnya tempat bagi anak-anak untuk menyalurkan hobi dan bakat mereka. Ada juga penekanan pada peningkatan pengawasan oleh polisi di posko pantau untuk mencegah terulangnya kejadian tawuran, menunjukkan pendekatan yang lebih reaktif terhadap masalah tersebut.
Related Articles
Hindari tawuran, anak laki-laki perlu diajari ekpresikan emosi negatif
Source: Antara
Date: 2025-05-06
Bias Rate: 0.760672
Hoax Rate: 0.0186903
Ideology Rate: 0.954106